Syahadatain adalah hal yang paling mendasar dalam aqidah kita. Bangunan islam berdiri di atas fondasi kalimat syahadat.
Makna Syahadatain...Asyhadu Anlaa ilaaha illah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah
Makna Syahadatain...Asyhadu Anlaa ilaaha illah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah
- Asyhadu anna muhammadaarrasulullah.. aku bersaksi bhw Muhammad adalah Rasulullah.
- Karena memang syahadat laa ilaaha illallah tdk akan terwujud secara nyata dan tak kan diterima tanpa syahadat thd Rasulullah.
- Boleh dikatakan bhw syahadatain merupakan dua hal yg tak dapat dpisahkan.
- Karena jika dikatakan bahwa Laa ilaaha illallah menuntut adanya ibadah, maka pertanyaan mendasarnya adalah 'bagaimana kita beribadah'?
- Nyatanya Allah Taala tidak membiarkan kita mereka-reka ibadah. Tapi yg diinginkan adalah ibadah sesuai yg Dia kehendaki.
- Sebab kalau sekedar ibadah, para penyembah berhala juga punya niat ibadah, namun Allah tidak akui 'ibadah' mereka.
- "Berhala2 itu untuk mendekatkan kami kpd Allah" begitu Allah kisahkan dalih mereka dalam surat AzZumar ayat 3.
- Kerahiban yg melarang seseorang tdk boleh menikah tentu saja diniatkan ibadah, tapi Allah bilang itu bid'ah (QS. Al-Hadid 27).
- Karena kita diperintahkan istiqamah berdasarkan apa yg Allah perintahkan, bukan berdasarkan apa mau kita.
- Fastaqim kama umirta (Huud 112) istiqamahlah sebagaiman engkau diperintahkan. Bukan fastaqim kamaa aradta... istiqamahlah sesuai maumu.
- Karena itu Allah turunkan ajaranNya sebagai pedoman ibadah dan kehidupan melalui firman-firmanNya.
- Maka Allah utus para Rasul untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kpd umatnya.
- Dari sini keyakinan terhadap seorang Rasul menjadi perkara mendasar. Karena akan menjadi pintu bagi keyakinan dan pengamalan apa yg mereka sampaikan.
- Sebaliknya, tidak ada keyakinan terhadap Rasulullah, berarti menutup pintu thd perintah Allah. Itulah sebabnya syahadatain disandingkan.
- Thayib... ketika kita menyatakan 'Asyhadu anna muhammadarrasuulullah..'sebenarnya ada dua perkara yg hendak kita tegaskan dan yakini.
- Dua hal yg sangat menentukan kebenaran syahadat kita dan sebaliknya menjadin sumber kesesatan jika keliru paham dan pengamalan.
- Kalimat 'Muhammad Rasulullah' sebenarnya mengandung 2 hal yg harus kita yakini tadi...
- Kata 'Muhammad' memberi makna 'kehambaan' dan 'kemanusiaan' nabi Muhammad.
- Hal ini diperkuat oleh versi lain dari redaksi syahadat yg kedua, yaitu "wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh" (HR Abu Daud, dll)
- Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah 'hamba' dan 'rasul' Nya.
- Keyakinan thd 'kehambaan' Nabi Muhammad saw sepintas sepele, bahkan umumnya tdk mendapat perhatian serius... dianggap perkara wajar.
- Padahal konsekwensinya tidak sederhana dan hikmahnya besar.
- Karena itu dlm akhir surat Al-Kahfi, Allah perintahkn Rasulullah saw utk menegaskan kembali 'Saya hanyalah manusia yg mendapat wahyu'. (18:110)
- Meyakini 'kemanusiaan' Rasulullh saw yg paling utama bertujuan agar tidak ada sikap 'kebablasan' dalam meng-imani dan mencintainya.
- Sebab, sepanjang sejarahnya, kesesatn umat manusia terhadap rasulnya bukan sebatas mereka yg menentangnya dan memusuhinya.
- Tapi juga terjadi pd mereka yg mengaku beriman dan mencintainya namun kebablasan... ujungnya sama.. syirik dan kekufuran.
- Inilah yg terjadi pada kaum Yahudi yg menjadikan Nabinya; Uzair sebagai anak Tuhan... juga kaum Nashrani terhadap Nabi Isa alaihissalam.
- Maka meyakini bhw Nabi Muhammad saw adalah manusia, bertujuan mencegah pengikutnya utk mengangkatnya melampaui batas kemanusiaannya.
- Khususnya jika diangkat dg memberinya sifat2 ketuhanan... spt 'mengetahui yg gaib' 'menentukan manfaat dan celaka' dll.
- Umumnya keyakinan diluar Islam memberikn sifat2 ketuhanan kpd tokoh utamanya... inilah yg menjadikan Islam istimewa.
- Karena tetap menyikapi orang yang paling dicintai dan diikuti sebagai manusia biasa tanpa sifat2 ketuhanan.
- Ini tentu saja berfungsi utk menjaga kemurnian tauhid yg lagi-lagi merupakan keistimewaan aqidah Islam dibanding aqidah lainnya.
- Dalam Al-Quran cukup banyak ayat-ayat yg mengingatkan kita bahwa betapapun mulianya Rasulullah saw, beliau tetaplah manusia.
- Beliau tdk mengetahui yg ghaib kecuali Allah beritahu. Beliau bukan penyebab utama manfaat dan bahaya. Lihat QS Yunus 49, Al-An'am 50.
- Apalagi jika kita amati kehidupan beliau; makan, minum, tidur, berkeluarga, sakit bahkan terluka dan akhirnya wafat... manusiawi banget.
- Rasulullah saw sendiri sudah berpesan agar jangan memujinya berlebihan sepertt orang Nashrani memuji Isa putra Maryam (HR Bukhari).
- Berikutnya, meyakini bahwa Rasulullah saw manusia, akan menyadarkan kita bahwa Islam adalah ajaran yg manusiawi, baik kebutuhan maupun kemampuannya.
- Karena Rasulullah saw diutus bukan hanya sebagai penyampai risalah, tapi juga sebagai teladan bagi umat. Jika dia bukan manusia sulitlah meneladaninya.
- Catatan: meyakini 'kemanusiaan' Rasulullah saw ditujukan untuk mencegah pensikapan melampaui batas terhadap beliau.
- Jangan diartikan sbg sikap meremehkannya atau menyamakannya begitu saja kedudukan dan sabdanya dg keyakinan beliau sama-sama manusia.
- Sekedar menyebut/memanggil namanya saja spt halnya kita memanggil org biasa, dilarang dlm Alquran. Perhatikan AnNur 63.
- Apalagi berkata kasar thd beliau... Allah melarang mengeraskan suara di hadapan beliau. (QS Al-Hujurat 2)
- Yg unik, ada shahabat bernama Tsabit bin Qais, dia memiliki suara keras. Ketika turun ayat ini dia ga berani menemui Rasulullah saw.
- Namun Rasulullah saw katakan bahwa dia termasuk ahli surga. Karena yg dimksud 'mengeraskan suara' adalah bersuara kasar dan menentang Nabi saw.
- Kemudian, makna kedua dari syahadat Muhammadurrasulullah adalah keyakinan thd kerasulannya.
- Bahwa beliau adalah makhluk yg Allah tunjuk sebagai utusanNya utk menyampaikan ajaranNya kpd manusia sekaligus menjadi teladan bagi mereka.
- Keyakinan ttg kerasulan Rasulullah saw harus berbuah pada cinta, pemuliaan, pengagungan, ketaatan, dakwah dan pembelaan.
- Jadi bukan pengakuan kering yg tidak membekas pada emosi, perbuatan dan sikap hidup.
- Pengakuan kpd kerasulannya harus berbanding lurus dg pengakuan terhadap misi yg dibawa. Justru hal itu yg lebih tampak sekarang ini.
- Sebab sbg person, Rasulullah saw telah wafat, namun misinya tidak ikut wafat, tapi terus hidup dan terpelihara hingga kini utk kita manfaatkan.
- Maka ekspresi cinta dan pemuliaan thd Rasulullah saw yg paling nyata adalah jika dilampiaskan terhadap ajarannya.
- Yaitu dg berupaya memahaminya, memplajarinya dan mengamalkannya terus menerus.
0 komentar:
Posting Komentar