PENGERTIAN AUDIT
DAN JASA AUDIT
A. Pengertian Audit
Auditing adalah
suatu proses sistematik untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan
menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasil kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Jasa Atestasi
Salah satu kategori jasa assurance yang
diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa atestasi (attestation
service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan
laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa
atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Audit atas laporan keuangan historis.
2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
3. Telaah (review) laporan keuangan historis.
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi.
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.
1. Audit atas Laporan Keuangan Historis. Dalam suatu audit atas laporan
keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana
auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah
laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit ini merupakan jasa assurance
yang paling umum diberikan oleh KAP.
2. Atestasi Mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan. Di Amerika
Serikat, untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan
keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan
dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.
3. Telaah (Review) atas Laporan Keuangan Historis. Untuk review atas
laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian
yang moderat atau sedang terhadap review atas laporan keuangan jika
dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih
sedikit bukti yang diperlukan.
4. Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi. Untuk atestasi mengenai
teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang
reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Pertumbuhan teknologi Internet
dan perdagangan elektronik (e-commerce) telah menciptakan permintaan
akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan
dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui Internet atau secara langsung
antarkomputer dengan menggunakan electronic data interchange (EDI). Oleh
karena transaksi dan informasi dipakai bersama secara online dan real-time,
para pelaku bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai
informasi, transaksi, dan sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust dan
SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan akan assurance ini.
5. Jasa Atestasi Lain. Akuntan publik memberikan banyak jasa atestasi lainnya,
yang kebanyakan merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan
historis, karena pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut
jenis-jenis informasi lainnya. Dalam setiap kasus, organisasi yang diaudit
harus menyediakan sebuah asersi sebelum akuntan dapat memberikan atestasi.
Sebagai contoh, apabila bank meminjamkan uang kepada suatu perusahaan, maka
perjanjian pinjaman itu mungkin mengharuskan perusahaan menugaskan seorang akuntan
untuk memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaan pada ketentuan keuangan
menyangkut pinjaman itu.
C. Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap
penting karena penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap
tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Individu-individu yang
bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk
membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai
dasar keputusannya.
D. Tujuan audit
1.
Menurut Arens
Tujuan audit laporan keuangan adalah agar
auditor dapat memberikan opininya bahwa laporan keuangan tidak terdapat
kesalahan material dan telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum.
2. PSA No. 02
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh
auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Tujuan audit dimaksudkan sebagai kerangka
kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup yang
disyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang
pantas dikumpulkan sesuai dengan penugasan.
Tujuan audit tersebut dapat dibedakan menjadi
:
·
Tujuan audit umum transaksi. Terdiri dari
eksistensi, kelengkapan, akurasi, klasifikasi serta posting dan perkiraan .
·
Tujuan audit khusus transaksi. Menerapkan
tujuan umum pada kelompok transaksi/ siklus.
3. Jasa Audit
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement
Audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang
laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan criteria
yang talah dotetapkan yaitu : prinsip-prinsip yang berlaku umum (GAAP).
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit) berkaitan
dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan,
ketentuan atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit ini
dapat berasal dari berbagai sumber contohnya : menajemen dapat mengeluarkan
kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam
program pensiun. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada
manajemen, bukan kepada pengguna luar, karena manajemen adalah kelompok utama
yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan
yang digariskan. Oleh karena itu, sebagin besar pekerjaan jenis ini sering kali
dilakukan oleh auditor yang bekerja pada unit organisasi seperti Dirjen Pajak
ingin menentukan apakah individu atau organisasi telah menaati persyarannya,
auditor dipekerjakan oleh organisasi yang mengeluarkan persyaran tersebut.
3. Audit Operasional (Operational Audit) berkaitan
dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan
tertentu. Dalam audit operasional, Review atau penelaahan yang dilakukan tidak
terbatas pada akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur
organisasi, operasi computer, metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain
dimana auditor mengausainya. Oleh karena itu banyanya bidang yang efektivitas
operasionalya dapat dievaluasi, tidak meungkin menggambarkan karateristik
peaksanaan audit operasional yang tipikal.
4. Kebutuhan akan Auditing
Jasa auditing
yang digunakan di kalangan pengusaha, pemerintah, dan lainlain pada hakikatnya
adalah untuk mengurangi risiko informasi antara dua pihak yang berkepentingan.
Dalam hal ini adalah manajemen sebagai pembuat laporan dan user sebagai
pemakai laporan. Hal ini karena semakin kompleksnya kondisi masyarakat yang
memungkinkan para pengambil keputusan akan memperoleh informasi yang tidak
dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan. Pada umumnya hal ini disebabkan:
·
Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan
pemberi informasi .
·
Sikap memihak dan motif lain yang
melatarbelakangi pemberian informasi.
·
Data yang berlebihan
·
Transaksi pertukaran yang kompleks
Untuk
menanggulangi risiko informasi tersebut ada tiga cara yang dapat dilaksanakan :
·
Verifikasi Informasi oleh pihak pemakai
·
Pemakai menanggung risiko informasi
bersama-sama dengan manajemen .
·
Dilakukan audit atas Laporan Keuangan .
0 komentar:
Posting Komentar