Semoga
Allah Yang Maha Mendengar, Maha Menatap mengaruniakan kepada kita kemampuan
untuk mengendalikan diri karena ternyata masalah yang besar bagi kita adalah
kadang-kadang kita kalah oleh nafsu kita sendiri.
Kita
adalah manusia biasa yang punya peluang berbuat dosa tetapi tentu saja bukan
berarti kita harus kalah, kita akan jatuh bangun tetapi tidak boleh kita terus
menerus jatuh, apalagi masuk ke dalam lubang yang sama.
Ada
beberapa teknik yang mudah-mudahan bisa menjadi bahan bagi kita untuk
mengendalikan diri supaya kita tidak tergelincir dalam perbuatan dosa :
Teknik
yang pertama dan paling potensial adalah dengan mengingat kematian, kita semua
mungkin masih ingat tentang sebuah kasus yang diberitakan beberapa media
baru-baru ini, yaitu tentang seorang petinggi yang meninggal di sebuah hotel
bersama seorang wanita yang bukan muhrim, kemudian ada beberapa juga nama yang
dikenal meninggal dalam pelukan wanita yang tidak halal.
Artinya
dengan mengingat kematian itu adalah merupakan salah satu teknik untuk membuat
kita tercegah dari perbuatan maksiat, karena ternyata andaikata kita mati
ketika sedang berbuat maksiat, Naudzubillahi min dzalik, alangkah aibnya mati
dalam keadaan seperti itu, istri dan anak-anaknya akan menanggung aib, orang
tua akan terpukul, institusi juga ikut tercemar, begitu banyak dampak negatif
yang diakibatkannya, dan tentu saja mati ketika berbuat maksiat merupakan mati
kehinaan, mati yang tidak terhormat.
Dulu ada sebuah cerita di suatu tempat tentang seorang bapak yang sudah lanjut yang menonton film yang tidak baik di sebuah bioskop dan akhirnya bioskop tersebut terbakar, banyak sekali contoh yang dapat kita saksikan tentang orang-orang yang meninggal ketika sedang berbuat maksiat; ada yang mati dalam keadaan mencuri, ada yang mati dalam bergelimang harta haram, ada yang mati di tempat zina, itu semua mati yang kelihatannya su’ul khotimah karena mengakhiri hidupnya dengan kegiatan yang buruk, Naudzubillahi min dzalik.
Maka andaikata kita berkeinginan berbuat maksiat, Naudzubillahi min dzalik, kita harus ingat karena jangan-jangan kita mati di tempat maksiat, ini akan jadi aib yang akan tersebar kemana-mana. Maka hati-hatilah saudaraku dengan memperbanyak ingat mati Insya Allah akan membuat kita mempunyai rem yang lebih efektif dalam mencegah diri dari berbuat maksiat.
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan Menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. 63 ; 11)
Teknik yang kedua adalah dengan membayangkan bagaimana jika Allah membeberkan aib kita, karena ternyata aib itu tidak bisa disembunyikan, karena tidak ada satupun yang dapat menghalangi jika Allah akan membeberkan apa yang Dia kehendaki, mati-matian kita dengan rencana yang matang untuk menutupi aib, tidak akan dapat menghalangi kalau Allah mau membeberkan diri kita termasuk maksiat yang kita lakukan. Maksiat yang diperbuat mudah bagi Allah untuk menjelaskannya kepada siapapun. Oleh karena itu ketakutan kita akan dibeberkan aib kita oleh Allah akan membuat kita seharusnya tercegah dari perbuatan maksiat.
Teknik yang kedua adalah dengan membayangkan bagaimana jika Allah membeberkan aib kita, karena ternyata aib itu tidak bisa disembunyikan, karena tidak ada satupun yang dapat menghalangi jika Allah akan membeberkan apa yang Dia kehendaki, mati-matian kita dengan rencana yang matang untuk menutupi aib, tidak akan dapat menghalangi kalau Allah mau membeberkan diri kita termasuk maksiat yang kita lakukan. Maksiat yang diperbuat mudah bagi Allah untuk menjelaskannya kepada siapapun. Oleh karena itu ketakutan kita akan dibeberkan aib kita oleh Allah akan membuat kita seharusnya tercegah dari perbuatan maksiat.
Pernah
suatu ketika ada seseorang yang memiliki keinginan untuk berzina, berbicara
kepada Rasullulah SAW “Ya Rasul saya ingin zina “, lalu sebagian sahabat yang
hadir kontan seketika itu marah, tetapi Rasulullah tetap bersikap tenang,
kemudian beliau mengajukan beberapa pertanyaan “bagaimana jika ibumu dzjinahi ?,
orang itu langsung marah, lalu Rasul bertanya kembali “bagaimana jika anak-anak
perempuanmu ada yang menzinahi ? : bagaimana kalau ada saudara perempuanmu ada
yang menzinahi ? setelah itu Rasulullah mendoakan orang tersebut sambil diusap
dadanya dan orang yang mempunyai keinginan berjina itupun berkata” kalau
sebelumnya saya sangat ingin zina maka sekarang saya sangat tidak ingin
berzina!”
Ini
sebuah teknik yang luar biasa sekali yang diajarkan Rasulullah, yaitu dengan
membayangkan bagaimana” andaikata hal maksiat itu menimpa saudara kita
sendiri.Misalkan ada seorang laki-laki yang berselingkuh kepada istri orang
lain, salah satu cara untuk menghentikannnya adalah dengan membayangkan
bagaimana jika istri kita diselingkuhi, perasaan kita seperti apa? Naudzubillahi
min dzalik, lalu bagaimana jika anak kita diselingkuhi ?, Naudzubillah. Jadi
kalau kita memiliki keinginan seperti pemuda tadi yang ingin” berzina,
bayangkanlah jika istri kita dizinahi, anak perempuan kita dizinahi, pasti kita
akan sangat marah.
Maka dengan bersikap seperti teknik diatas akan menjadi sebuah energi untuk menghentikan niat buruk kita, kalau kita ingin mengambil hak orang lain bayangkanlah jika hak kita diambil.Kalau kita berbuat tidak baik kepada orang lain, bayangkanlah kalau hal itu menimpa diri kita, menimpa keluarga kita, menimpa anak-anak kita, pasti kita tidak akan mau, maka orang lain pun pasti tidak mau dengan perbuatan kita itu, kemurkaannya merupakan upaya untuk mencegah kita dari berbuat maksiat.
Jika kita tidak ingin dihina karena dihina itu tidak enak, maka kita jangan menghina orang lain, memang butuh waktu untuk latihan” mengendalikan diri, mengendalikan seni berpikir agar pikiran kita menjadi pikiran yang dapat mengerem, tapi kalau tidak dilatih akan lewat begitu saja dan kembali mengulang-ulang maksiat yang kita lakukan, Naudzubillahi min dzalik.
Untuk mencegah dari berbuat maksiat maka kita harus memperbanyak dzikir, dan memperkuat ibadah, shalat harus terus diperbaiki, tahajud dilakukan dengan lebih baik dan shaum dipertahankan, karena jika dzikir kita lemah maka nafsu yang akan bertambah, jika dzikir kita lemah maka amarah dan syahwatlah yang akan meningkat.
Itulah
beberapa trik sederhana yang mudah-mudahan akan membuat kita lebih dekat dengan
rem yang akan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar