Minggu, 17 Maret 2019

Memaknai OTT KPK atas Romahurmuziy (sisi lain)

Setiap kali mendengar  atau membaca berita  pengungkapan kasus korupsi baikoleh KPK maupun lembaga penegak hukum lainnyahati kita berdesirApalagi jika yang terkena kasus adalah seorang muslim dari Partai Berbasis muslim pulaMisalnya yang masih hangat di media adalah  kasus OTT KPK yang menimpa Ketua Umum PPP.

KETUA Umum PPP Romahurmuziy ditangkap KPK, Jumat (15/3/2019). Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Jawa Timur

Saat membaca berita ini lalu melihat bagaimana respon nitizen dan pegiat medsos, hati saya tambah berdesir lagi. Ada yang kegirangan, karena sebagai lawan politik, diharapkan kasus ini dapat menggerus elektabilitas pasangan capres dan cawapres lawan. Ada pula yang merespon dengan menayangkan pidato-pidato sang Ketua UMUM PPP terkait dengan pejabat dan penjahat. Ada pula yang dalam bahasa jawanya "nyokorke''. 

Kemudian, saya merenung, mencoba menelaah dari sisi lain. SAya pribadi melalui akun tweeter saya, saya menyampaikan rasa ikut bersedih atas musibah OTT KPK yang menimpa Mas Romy ini dan berharap beliau tegar mengikuti proses hukum yang berlaku dan berharap pula agar PPP segera move on dan mengambil langkah strategis untuk internal partai tesebut.

Dalam renungan saya, saya merenung, apa hikmah OTT KPK atas mas Romy yang terjadi di bulan Rajab 1440 H ini. Bukankah dibulan ini, setiap muslim memanjatkan doa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ
“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Kita memohon keberkahan di bulan rajab dan sya'ban dan agar ramadan kelak berkesan indah. Tentu mas Romy juga membaca doa ini. Agar mas romy mendapat keberkahan dibulan Rajab. Lalu mengapa malah kena OTT KPK. Apakah ini keberkahan ataukah bencana besar bagi mas Romy dan orang lain yang terkeja kasus yang semisal.

Lalu saya merenung, apa makna keberkahan sebenarnya.. Saya buka lagi dan baca lagi literatur yang membahas keberkahan dalam Islam.

Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab: barokah (البركة), artinya nikmat(Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalahmubarak dan tabaruk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79).

Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.

Dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh dan berkembang dan (2) bertambah kebaikan

Kemudian saya mencoba mengkaitkan keberkahan dengan doa indah dan dahsyat yang diajarkan nabi:

أَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ 
Ya Allah perlihatkanlah kepada kami yang benar itu benar dan bantulah kami untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami yang batil adalah batil dan bantulah kami untuk menjauhinya

Sahabatku, doa ini sejatinya adalah refleksi dari keberkahan, yaitu terjaganya diri dalam kebaikan dan terjauhkannya diri dari kebatilan. Jika keberkahan adalah bertambahnya kebaikan, maka sejatinya sumber kebaikan dalam hidup kita ada dua dan terletak pada doa diatas, yaitu dikokohkannya kita dalam kebaikan dan kebenaran, dan yang kedua, terselamatkannya kita dari kebatilan baik sebagai pelaku maupun korban dari kebatilan tersebut.

Lalu, apa makna dan hikmah OTT KPK yang menimpa atas mas Romy dan yang lainnya bagi kita dan harapan kita kepada Mas Romy dkk. 
Sahabatku, cara Allah menyayangi hamba Nya sangat beraneka warna. Pernik-pernik kehidupan kita ini, seluruhnyaa adalah warna warni cinta dan kasih sayang Allah kepada kita. Sebab memang Allah mengawali seluruh firman Nya yang berisi warna warni petunjuk kehidupan itu dengan kalimat Bismillahiirrahmaanirrahiim.  Kasih sayang Allah bisa berupa kemudahan, tapi bisa juga dalam bentuk kesulitan hidup. Bisa juga  berupa  pertolongan menjadi pribadi yang produktif dalam kebaikan, tapi bisa juga dalam bentuk musibah yang membuat orang menjadi jera dan terhenti keburukannya. 

Sahabatku, bisa jadi saat Allah mentakdirkan mas Romy terkena OTT KPK, sejatinya Allah mengatakan; "Romy, cukup, cukup, cukup. Sampai disini saja petualanganmu melakukan influence of power atau menyalahgunakan kewenangan dan power mu. Sudah cukup dosa-dosamu jangan kau perpanjang lagi. 

Ketika orang terkena musibah dalam petualangan dosa dan pelanggaran, sejatinya Allah swt masih sayang kepadanya. Allah tidak ingin hamba itu bertambah gelimah dosanya. Allah ingin hamba itu berhenti keburukan dan pelanggarannya. Allah ingin hamba itu tersadar lalu bertaubat, berhenti dari rakitan keburukan dan kongkalingkong penyalahgunaan kekuasaan, lalu yang bersangkutan memperbaiki diri dengan menjalani hukuman yang ditetapkan dan menginsyafi kekejian masa lalunya.

Maka, saya lanjutkan renungan saya, berbahagialah orang yang tekena OTT KPK atau kasusnya terungkap, sebab dia dipaksa oleh Allah untuk berhenti bermaksiat. Sementara, bisa jadi, banyak orang yang rajin berbuat yang sama maupun dosa yang lainnya, tetapi Allah tidak menghentikannya dengan aneka kuasa-Nya. Sehingga orang itu terus menerus bergelimang pengkhianatan dan dosa.

Sebagai seorang muslim, kita dengan para koruptor yang sudah diadili, pengadilan dunia menjadi awal kesadarannya untuk bertaubat agar saat dipengadilan yang sejati, yakni di  akhirat tiada  lagi beban dan dosa-dosanya.

Bagi kita, yang mendengar  dan membaca berita tentang OTT KPK dan kejahatan lainnya, hendaknya menjadi pengingat bahwa tidak harus menunggu diungkap oleh Allah di dunia untuk bertaubat dari dosa-dosa dan memperbaiki diri.

Tulisan ini, tentu bukan bermaksud membela para koruptor, tapi sejatinya apa yang menimpa orang lain, bukan berarti menjadikan kita lebih baik dari mereka lalu menjadikan mushibah itu sarana untuk mengolok-olok pelakunya. 
Kita benci perbuatannya, tapi kita berempati kepada orang nya. Semoga kita dijaga oleh Allah untuk senantia teguh mengikuti kebenaran dan tegar diri menjauhkan dari kebatilan.

Jati, 15 Maret 2019
Jl Berdikari II

jam 20.45 ditemani rintikan air hujan.

0 komentar: