Taujih Presiden PKS Bung Anis Matta di Jogja | Transkrip
Sabtu, 09 Februari 2013
Pada kesempatan ini ikhwah sekalian, saya ingin menyampaikan 3 prinsip tentang cara kita keluar (dari situasi sulit).
PRINSIP YANG PERTAMA. “Jangan pernah kehilangan kegembiraan”.
Dalam situasi apapun kita harus menyimpan kegembiraan didalam hati kita dan menyimpan sebuah bungker yang kuat diatasnya sehingga dibom sekuat apapun kita tidak akan kehilangan kegembiraan. Kita bisa melewati hari-hari yang sulit ini sambil tertawa. Karena musibah ini isyarat Allah kalau kita akan naik kelas.
Didalam kaidah fiqih: al amru idza dhoqat tasaa’ wa idzat tasaa…… Urusan itu kalau menyempit dia meluas, kalau meluas dia menyempit.
Contohnya sholat, kalau kita dalam kota tidak boleh jama qashar. Karena kita dalam keadaan ‘lapang’. Tapi kalau kita musafir, dalam kondisi ‘sempit’, kita mendapatkan begitu banyak ‘kelapangan’ rukhshoh, kemudahan utk jama qasar. Itulah terapan dari kaidah ini. Urusan itu kalau menyempit dia meluas, kalau meluas dia menyempit. Jadi waktu kita kepepet disitulah letak peluang itu. Waktu kita terjepit disitulah Allah membuka peluang.
Itulah sebabnya ketika seluruh pasukan Khandaq sedang mengepung Madinah dan Rasulullah hanya mendapatkan sisa waktu 6 hari untuk bergerak membangun parit dengan lebar 6 m dan dalamnya 3 meter dan harus menutupi setengah kota madinah di tengah musim dingin. Dan yang mereka hadapi 10.000 pasukan koalisi.
Begitu tegangnya situasi ini sampai-sampai Allah menurunkan satu surat khusus dalam Al-Quran, surat Al-Ahzab ‘partai-partai, golongan-golongan, kekuatan-kekuatan semuanya menyatu memerangi’.
Dan luar biasa efek tekanan jiwanya bagi kaum muslimin ketika itu.
Coba perhatikan al quran melukiskan situasinya dalam bentuk lukisan fisik… (33:10-11)
wa idz zaa ghotil abshar (dan ingatlah tatkala mata kalian membelalak),wabalaghotil qulubul hanajir (dan jantung kalian sudah sampai tenggorokan),wa tadzunnuna billahidzdzununaa (dan kalian mulai menduga-duga yang buruk terhadap Allah),hunaalikab tuliyal mu’minun (ditempat itulah, di waktu itulah orang-orang mu’min diuji),wazulzilu zilzalan syadida (dan mereka digoncang segoncang-goncangnya).
Suatu saat kaum muslimin dalam penggalian parit itu menemukan batu yang sangat besar dan tidak bisa mereka pecahkan. Akhirnya Rasulullah mengambil kampaknya dan memukul batu karang itu, dan setiap satu pukulan Rasulullah mengucapkan…latuftahannar ruum… (nanti Romawi pasti kita bebaskan).
Antum tahu ikhwah sekalian, dimanakah Rasulullah menjanjikan pembebasan Romawi itu? Dan kapan situasinya Rasulullah menjanjikan pembebasan Romawi itu? Justru ketika mereka semuanya sedang terkepung. latuftahannar ruum…!!
Jadi ikhwah sekalian, berbahagialah antum semua karena kita akan menjalni sebuah taqdir yang lain. Bahwa apa yang tampak sebuah keterpurukan, apa yang tampak sebagai sebuah keterjepitan, apa yang tampak sebagai sebuah musibah sesungguhnya adalah sebuah pintu kecil yang akan mengantarkan kita kepada jalan panjang menuju kemenangan insya Allah.
Jadi kita harus mempertahankan harapan kita, optimisme kita, kebahagiaan kita. Jangan pernah membiarkan orang lain membuat kita sedih, jangan pernah membiarkan orang lain menciptakan peristiwa yang mengubah hidup kita, jangan pernah membiarkan orang lain menentukan masa depan kita sendiri.
Suatu saat presiden Bosnia waktu bertempur dibantai oleh Serbia, dan saya selalu mengulang-ulangi cerita ini karena ini luar biasa pengaruhnya bagi saya pribadi, di tahun 93-94 diwawancarai oleh majalah News Week, tentang pembantaian dan perang Bosnia-Serbia, beliau ditanya tentang masa depan perang Bosnia dan Serbia. Beliau mengatakan,“Yang akan memenangkan pertempuran ini bukanlah siapa yang membunuh lebih banyak, tapi siapa yang bisa bertahan hidup lebih lama”.
Jadi ikhwah sekalian, ini bukan tentang berapa korban yang ada dari setipa partai. Tapi di tengah semua upaya bumi hangus ini, yang akan memenangkan pertarungan itu nanti adalah yang bisa bertahan hidup lebih lama. Dan insya Allah kita semua memiliki syarat-syarat kehidupan yang lama itu.
Itu prinsip yang pertama.
PRINSIP YANG KEDUA, ikhwah sekalian, berfikirlah dengan cara yang tidak dipikirkan oleh lawan-lawan kalian.
Jangan membiarkan kalimat-kalimat para pengamat itu membentuk cara kalian berfikir. Tapi berfikirlah dengan cara yang tidak dipikirkan oleh para pengamat itu. Jangan biarkan komentar-komentar orang membentuk cara kalian berfikir, tapi berfikirlah dengan cara yang tidak mereka pikirkan. Maka kalian akan menemukan satu kekuatan karena kalian faham cara mereka berfikir tapi mereka tidak faham cara kalian berfikir.
Itulah rahasia kejeniusan Khalid bin Walid dalam perang Yarmuk, 36.000 pasukan melawan 240.000.
Kalau antum membaca buku The Root Strategy, akar strategi, kita akan menemukan disitu suatu fakta bahwasanya strategi perang konvensional itu pertama-pertama diwariskan oleh orang-orang Romawi. Orang-orang arab yang berperang melawan romawai ini tidak punya pengalaman bertempur melawan pasukan konvensional seperti itu. Pengalaman mereka gerilya.
Tapi Khalid bin Walid menguasai cara berfikir dan strategi perang konvensional itu, semntara orang-orang Romawi karena sudah terlalu terbiasa menjalani perang konvensional tidak tahu lagi cara-cara perang gerilya. Jadi begitu Khalid mengkombinasikan antara taktik perang gerilya dengan taktik perang konvensional, dia mempunyai satu sisi keunggulan, yaitu taktik perang gerilya yang tidak dimiliki oleh pasukan romawi.
Tetapi untuk melawan pasukan yang sangat besar seperti itu, ikhwah sekalian, diperlukan suatu saat untuk melampaui ketakutan. Kenapa? Karena begitu kaum muslimin berhadapan dengan pasukan itu, dipelrukan waktu berapa bulan untuk saling berhadapan tapi tidak saling menyerang. Kenapa? Karena pasukan muslimin ini juga ragu-ragu menyerang, sebab mereka tidak pernah berhadapan dengan pasukan sebesar itu. Tapi orang-orang Romawi juga ragu-ragu menyerang, mereka memang besar, tapi pasukan kecil muslimin ini tidak pernah punya sejarah kalah. Jadi begitu Khalid datang, dia membaca situasi jiwa ini, dia segera mengambil aturan: kita gantian jadi komandan pasukan. Dan sekarang kita putuskan kita yang akan memulai menyerang. Satu bulan persiapan, satu bulan menyerang.
Dalam pidato penyerangan ini khalid mengatakan.. “Ya ma’syaral muslimin… ini adalah satu hari dari sekian banyak hari-hari Allah… ikhlaskanlah jihad kalian untuk Allah SWT.” Selanjutnya Khalid mengatakan, dan ini yang saya garisbawahi, “Daripada kalian sibuk menghitung jumlah musuh kalian, lebih baik kalian sibuk menyembelih leher-leher musuh kalian”. Barulah perang dimulai, dan mereka menuntaskan perang itu. Khalid berfikir dengan cara yang tidak difikirkan oleg orang-orang Romawi.
Kalau kita ingin mengalahkan yang besar-besar, berfikirlah dengan cara yang tidak difikirkan oleh yang besar-besar itu. Itu sebabnya saya juga mengatakan, kalau kita ingin berfikir dengan cara yang tidak difikirkan oleh orang lain maka kita musti punya keberanian untuk ‘menjadi sendiri’, to state alone, untuk berdiri sendiri.
Makanya saya mencoba-coba cari inspirasi dari Gangnam style. Tidak jelas koreografinya tapi yang jelas satu milyar yang mengklik (youtube). Kalau dia ikuti cara Justin Timberlake mungkin tidak sperti itu. Dan kita akan menempuh jalan-jalan yang tidak ada dalam metode untuk memahami cara kerja parta-partai. Kita akan menempuh jalan itu, insya allah.
Jadi ikhwah sekalian, bersiaplah untuk berbeda, bersiaplah untuk menjadi sendiri, bersiaplah untuk tidak sama sama sekali dengan orang lain. Siap? Siap? Siap? Allahu Akbar !!
PRINSIP YANG KETIGA, ikhwah sekalian, kita harus mempunyai mindset menyerang, bukan mindset bertahan.
Kita belajar dari khalifah pertama Abu Bakar. Begitu Rasulullah SAW wafat, wafatnya Rasulullah ini… itu sudah masalah besar bagi kaum muslimin, masalah kedua adalah pemilihan pemimpin.. itu juga masalah besar bagi kaum muslimin. Tapi masalah besar ketiga muncul, yaitu pemberontakan kaum riddah. Sementara Rasulullah punya wasiat untuk mengirim pasukan Usamah, sehingga datanglah seluruh sahabat untuk merayu Abu Bakar agar tidak memerangi kaum riddah, hanya mengirim pasukan Usamah tapi tidak melakukan perang kepada kaum riddah. Tapi Abu Bakar menjawab, “Pasukan Usamah ini harus berangkat karena ini wasiat Rasulullah, dan semua yang sudah diwasiatkan Rasulullah harus saya laksanakan. Adapun pasukan riddah ini juga harus kita perangi karena dia akan mengurangi satu bagian dari ajaran Islam, siapapun yang ingin mengurangi satu bagian ajaran Islam itu pasti akan saya perangi”. Tapi kaum sahabat terus menerus merayu agar Abu Bakar untuk tidak melakukan itu, bahkan yang paling kuat merayu adalah Umar bin Khathab. Sampai sampai Abu Bakar melompat dari tempat duduknya lalu menarik janggut Umar, “Apakah kamu akan jadi jagoan jaman jahiliyah dan jadi pengecut di jaman Islam. Demi Allah, kalau tidak ada dari kaum muslimin yang akan memerangi orang riddah itu kecuali hanya satu orang prajurit, maka sayalah prajurit itu.”
Otak ekspansi… otak ekspansi… antum perhatikan… otak ekspansi.
Jadi ikhwah sekalian, kita hanya akan menang kalau didalam benak kita setiap hari hanya ada satu kata “ekspansi”, hanya ada satu “menyerang”. Insya Allah kita akan menang.
Jadi kalau kita punya optimisme yang besar, dan kita berfikir dengan cara yang tidak biasa, dan kita punya otak sebagai penyerang, insya Allah kita memiliki tiga prinsip untuk memenangkan pertempuran 2014, insya Allah.
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Transkrip Pidato Presiden PKS Bung Anis Matta pada Rapat Akbar di Surabaya | Arsip
Selasa, 12 Februari 2013
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillahiladzi faradlol jihada ‘alal muslimin wa ja’alahu manata ‘ijihim wa rif’ihim. Asyhadu an laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalahu syahadatan shidqin wa haq wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu mab’ushu rahmatan lil ‘alamin. Allahumma sholli wa salim ‘ala hadza nabiyyil karim aladzi addal amanah wabalaghol risalah wa nashohal ummah wa jahada fillahi haqqa jihadi wa ‘ala ali baitihil athhar wa ashhabihil abrar aladzina amanu bihi wa shodaqu bi maja`a bihi wa saaru’ala nahjihi waqtadau bi sunnatihi wa ‘ala man ja`a bi man mina tabi’ina wa tabi’ihim wa ‘ala kulli man shoro ‘ala nahjihim bi ihsanin ila yaumiddin. Fa yaa ma’syarol ikhwani wa akhwati jami’an uhayyikum bi tahiyyatil islami kholidah wa tahiyyatul Islami salam.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kata pertama yang ingin saya sampaikan kepada antum semuanya adalah bahwa saya mencintai antum semua inni uhibbukum fillah, saya juga ingin menyampaikan salam cinta dari ketua Majelis Syuro KH. Hilmi Aminuddin kepada antum semua, juga salam cinta dari ustadz Luthfi Hasan Ishaq kepada antum semua, kita berdoa semoga Allah SWT memudahkan urusannya insya Allah.
Saudara-saudara sekalian, saya berharap antum mengikuti semua orasi yang saya sampaikan mulai dari pelantikan saya sebagai Presiden kemudian ceramah di Bandung kemudian di Medan dan di Jogja kemaren karena semuanya di upload ke Youtube, sudah nonton? Jadi saya tidak akan mengulangi apa yang saya sampaikan dalam ceramah-ceramah itu.
Saya sudah menyampaikan 3 syarat untuk keluar dari krisis, meminta pertolongan kepada Allah, memperkuat persaudaraan ukhuwah dan bekerja keras. Masih ingat? Saya juga telah menyampaikan 3 sumber inspirasi. Satu dari kisah nabi Yusuf waktu beliau berada dalam sumur karena jarak antara sumur dan istana terlalu dekat. Masih ingat? Sumber inspirasi kedua adalah dari kisah Rasululllah SAW dalam tiga situasi satu setelah wafatnya Khadijah dan Abu Thalib dan turunnya surat adh-Dhuha wal Insyirah.
Kedua adalah peristiwa kekalahan dalam perang uhud dan serangan-serangan kepada kabilah-kabilah di sekitar Madinah 3 hari setelah kekalahan itu sebelum orang-orang kabilah-kabilah itu berfikir bahwa kaum Muslimin sudah lemah di Madinah setelah kekalahan itu. Dan yang ketiga adalah peristiwa antara Mu’tah dan Yarmuk karena itu jaraknya juga sangat dekat.
Kemudian sumber inspirasi yang ketiga adalah saya menganjurkan antum semuanya menonton film Mission Imposible IV. Sudah nonton? Mission Imposible keempat karena kita akan memasuki pemilu yang ke empat judulnya Ghost Protocol, "no plan, no backup, no choice", ada yang tambahin no problem.
Kemudian saya juga menyampaikan 3 prinsip, 3 prinsip kerja kita untuk keluar dari kemelut ini yang kemaren saya sampaikan di Jogja. Mudah-mudahan antum juga sudah mendengarkan hal ini. Saya kira kalau antum mendengarkan hal ini antum pasti mendapatkan sumber kepercayaan diri lagi, betul tidak? yang saya gambarkan ini. Tapi saya lihat ikat kepala ini kan seperti ikat kepala mau hara kiri tapi ternyata tulisannya adalah saatnya kita naik, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Apa yang kita lakukan kalau orang lain menganggap kita tidak akan sanggup naik dan kita juga mungkin punya perasaan bahwa kita tidak tahu jalannya untuk naik. Apa yang kita lakukan?
Saya ingin menyampaikan tiga hal yang harus kita lakukan untuk itu, tiga hal, angkat tangannya tiga. Tiga hal yang harus kita lakukan kalau kita menemukan satu kenyataan dimana kita ragu-ragu sendiri dan belum tahu jalannya dan orang lain di luar sana tiap hari mendoktrin kita kalau kita memang tidak mampu. Tiap hari ada saja orang yang teriak bahwa PKS tidak akan mampu untuk naik, iya kan?
Nah ikhwah sekalian, 3 hal yang harus kita lakukan ini, pertama adalah berfikirlah terus tentang tujuan yang ingin kita capai, target yang ingin kita raih baik waktu kita bangun maupun waktu kita tidur. Kalau waktu kita bangun saya kira antum semua tahu caranya kan? Kalau waktu kita tidur itu bagaimana? Salah satu teori tentang mimpi itu adalah mimpi itu adalah kesinambungan dari fikiran yang kita bawa sebelum kita tidur.
Jadi kalau satu masalah terus menerus kita fikirkan itu pasti mengikuti. Kalau antum terus menerus memikirkan target yang ingin kita capai insya Allah target itu masuk ke dalam mimpi.
Saya ingin kasih contoh satu sejarah. Waktu kaum muslimin pasukan kaum muslimin sampai mau masuk ke Qodisiyah mau masuk ke Persi mereka dihalangi oleh sungai. Orang-orang Jazirah yang datang dari gurun ini tidak tahu berenang tinggal di gurun, kuda-kuda yang mereka tunggangi itu juga tidak tahu cara berenang. Cuma ini harus dilewati. Bagaimana caranya? Akhirnya mereka bangun tenda di tepi sungai duduk-duduk dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, mereka duduk tiap hari disitu, sungai itu dilihat-lihat ditatap-tatap terus menerus bagaimana caranya melewati sungai ini. Kudanya juga tidak berani melewati sungai itu, tapi harus dilewati. No Choice, harus dilewati tidak ada pilihan lain tapi mereka tidak tahu caranya, nah inilah yang disebut dengan ‘amaliyatul istishal kita mencari ilham dari Allah SWT. Karena yang mereka pikirkan adalah targetnya yang diujung sana maka pikiran ini terbawa di dalam mimpi mereka.
Pada hari ketiga bukan hanya satu beberapa orang diantara mereka itu bermimpi mereka melihat diri mereka berjalan di atas sungai berjalan di atas air dan mereka melihat kuda-kuda mereka bergerombolan menyebrangi sungai. Nah dari situ mereka dapat pengetahuan baru. Pengetahuan itu mengatakan bahwasannya kuda gurun yang tidak biasa berengan itu takut kalau mereka berengan sendiri tapi kalau mereka berenang ramai-ramai dia tidak takut. Maka kuda itu dijejer-jejer dibuat berbaris kemudian didorong dan kemudian ternyata mau kuda itu lalu mereka berjalan di atas kuda-kuda berenang sampai ke seberang sana. Itulah yang dimaksud oleh Allah SWT wattaqullah wa yu’allimukumullah bertakwalah kepada Allah niscaya Allah akan mengajarkan kepada kamu ilmu-ilmu yang baru.
Sekarang mungkin antum belum tahu caranya bagaimana kita naik, kita sudah ada di dalam sumur dan kita belum tahu caranya untuk naik, tapi pikirkan saja terus bagaimana caranya naik terus menerus. Kalau tiap hari antum ngobrol waktu makan, yang kita obrolin adalah bagaimana caranya kita naik, nanti mau tidur ngobrol lagi sama istri bagaimana caranya kita naik, besok lagi ketemu anak ngobrol lagi bagaimana caranya kita naik, semua orang antum ajak ngobrol bagaimana caranya kita naik insya Allah nanti ketemu dalam mimpi, pasti ada caranya, pasti ada caranya.
Yang kedua ikhwah sekalian, cara kedua yang harus kita lakukan kalau ada satu penghalang yang Nampak terlalu berat bagi kita dan saya kira inilah yang diasumsikan orang penghalang besar bagi PKS untuk naik itu namanya citra, iya kan? Itu yang dipikirkan orang. Antum tahu caranya bagaimana melampui penghalang seperti itu. Tebarkan kepada orang tekad yang ada di dalam diri kita bahwa kita musti melampaui ini. Jangan orang melihat di dalam diri kita keragu-raguan. Tekad itu harus menyebar, aura kemenangan itu harus kita sebarkan kepada orang sebab itulah yang menakutkan. Itu yang akan menakutkan orang.
Dalam perang kinnasrin di Palestin pasukan salib itu dilindungi oleh benteng yang sangat kuat saat itu dan tidak ada dari kaum muslimin yang melewati itu, karena tidak bisa melewati itu berbulan-bulan dikepung tidak ada hasilnya, akhirnya dilakukanlah perundingan antara Khalid dan pasukan musuh yang ada di dalam benteng itu. Waktu perundingan itu terjadi mereka memberikan air kepada Khalid yang sudah diracuni. Dan Khalid tahu bahwa air ini ada racunnya. Tapi Khalid tahu ini jugalah pintu masuknya. Jadi di depan para pendeta itu diambil air itu lalu dia baca bismillahiladzi laa yadurru ma’asmihi syai’un fil ardly wala fi sama`, dia minum air itu wajahnya merah sebentar setelah itu kembali normal. Para pendeta itu mengatakan diracun saja tidak mati tidak ada gunanya melawan orang ini akhirnya mereka menyerah.
Tekad seperti itu harus sampai kepada orang bagaimana caranya sampai, pastikan bahwa semua orang yang antum temui melihat sorotan mata singa di dalam mata antum semuanya. Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar. Jangan ada orang melihat keraguan di mata antum semuanya, kalau antum punya perasaan tidak enak jangan keluar rumah supaya begitu antum keluar rumah banyak orang lihat dari mata antum hanyalah sorot mata kepastian.
Cara yang ketiga adalah membidikan sasaran tembak secara jelas, membidikan sasaran tembak secara jelas. Waktu perang gajah itu berlangsung perang qodisiyah berlangsung mereka ini tidak punya pengalaman melawan gajah. Jadi pasukan kuda maju menyerang kuda itu diinjak-injak oleh gajah. Akhirnya korban dari kaum muslimin itu banyak. Balik lagi mereka musyawarah bagaimana caranya mereka melawan gajah susah bener bukan hanya gajahnya yang besar tapi jumlahnya juga banyak, bagaimana cara berhadapan dengan gajah itu. Mereka diskusi terus komandan pasukannya adalah sa’ad bin abi waqqash sampai mereka mempelajari tentang gajah, dimana kelemahannya gajah itu.
Akhirnya mereka menemukan kelemahannya bahwa ternyata kelemahannya itu ada satu yaitu ada di matanya. Kalau kita memanah dan panah itu kena ke matanya gajah itu akan berbalik berontak dia, dia tidak akan maju dia akan balik. Nah karena mereka tahu data itu kesimpulan itu maka kaum muslimin mengambil kesimpulan bahwa yang harus maju ke medan tempur itu bukanlah pasukan berkuda yang diperlukan adalah pasukan panah. Besoknya pasukan kuda ditarik semuanya biar maju pasukan panah. Begitu gajahnya maju dipanah kena matanya, nah ngamuk itu gajah berbalik dan waktu dia berbalik yang diserang adalah tuannya sendiri, yang diserang adalah tuannya sendiri. Itulah rahasia dari kemenangan kaum muslimin didalam perang qodisiyah ini. Sekarang antum tahu bagaimana cara membuat gajah berbalik supaya menyerang tuannya sendiri? Saya mau bertanya coba ulangi antum tahu bagaimana membuat gajah menyerang tuannya sendiri? Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Ikhwah sekalian, setelah acara ini selesai keluarlah dari ruangan ini cari masjid yang besar tempat antum sholat ashar berjama’ah biarkan orang lain melihat bahwa ada sorot mata kepastian dari mata antum semuanya. Sekali lagi biarkan orang lain melihat ada sorot mata kepastian dari sinar mata antum semuanya dan besok-besok insya Allah mereka akan tahu, sekarang antum sudah tahu bagaimana caranya membuat gajah itu berbalik menyerang tuannya sendiri. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh