RUANG IKLAN

SILAKAN BERIKLAN DI BLOG SAYA.

Ruang Iklan

Space ini bisa Anda gunakan untuk mengiklankan produk Anda

BUKU KOMPUTER AKUNTASNSI ACCURATE ONLINE

SETUP AWAL DATA BASE- INPUT TRANSAKSI-PENYAJIAN LAPOAN KEUANGAN

Tampilkan postingan dengan label SMK VISKA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMK VISKA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Agustus 2015

Ini PTKP terbaru tahun 2015 sesuai PMK 122/PMK.010/2015

Pada dasarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurang penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menentukan besarnya penghasilan kena pajak (PKP). PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.
Per 1 Juli 2015, batas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) naik dari Rp 24,3 juta per tahun menjadi Rp 36 juta per tahun, atau Rp 3 juta per bulan.
Pemerintah menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1.    Untuk menjaga daya beli masyarakat. Sebagaimana diketahui dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pergerakan harga kebutuhan pokok yang cukup signifikan dampak dari kebijakan penyesuaian harga BBM.
2.    Terjadinya penyesuaian Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di hampir semua daerah.
3.    Terkait dengan kondisi ekonomi terakhir yang menunjukkan tren perlambatan ekonomi, akibat dampak perlambatan ekonomi global, khususnya mitra dagang utama Indonesia.
Dengan adanya penyesuaian batasan PTKP, harapan pemerintah yaitu dapat menaikkan permintaan domestik dengan tetap terus mendorong daya beli masyarakat. Pemerintah menyadari bahwa saat ini tidak bisa mengandalkan sisi eksternal (perdagangan internasional) untuk mendorong kinerja ekonomi sehingga diperlukan usaha untuk mendorong permintaan domestik melalui investasi maupun konsumsi masyarakat.
Berikut rincian besaran PTKP setelah penyesuaian:
No
Keterangan
Besaran PTKP
1
Wajib Pajak Orang Pribadi
Rp 36.000.000,00
2
Tambahan Wajib Pajak yang kawin
Rp   3.000.000,00
3
Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
Rp 36.000.000,00
4
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: ayah, ibu, dan anak
Rp   3.000.000,00
5
Tambahan untuk setiap anggota keluarga semenda dalam garis keturunan lurus yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: mertua dan anak tiri serta anak angkat
Rp   3.000.000,00
Atas tambahan ini paling banyak diberikan untuk 3 (tiga) orang. Yang dimaksud dengan “anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya” adalah anggota keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya hidupnya ditanggung oleh Wajib Pajak.
UU Pajak Penghasilan menempatkan keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis, sehingga baik penghasilan maupun kerugian dari seluruh keluarga digabungkan ke dalam kepala keluarga sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu karyawati yang telah kawin wajib menggunakan NPWP suami dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakannya
Ketentuan PTKP bagi karyawati kawin yang menggunakan NPWP suami dalam pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban perpajakannya adalah sebagai berikut:
1.    PTKP yang diberikan oleh pemberi kerja dalam penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebesar untuk dirinya sendiri saja, sehingga statusnya dianggap TK/0.
2.    Dalam hal karyawati kawin tersebut dapat membuktikan dengan surat keterangan tertulis minimal darikecamatan yang menyatakan bahwa suaminya tidak menerima penghasilan, maka besarnya PTKP yang dapat diberikan yaitu sebesar PTKP untuk dirinya sendiri + PTKP status kawin + PTKP untuk tambahan keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3 (tiga) orang.
Meskipun suami dan istri dianggap sebagai satu kesatuan ekonomis, dalam hal-hal tertentu penghasilan suami dan isteri dikenai pajak secara terpisah, yakni dalam hal:
1.    suami istri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim (HB-Hidup Berpisah)
2.    dikehendaki secara tertulis oleh suami-isteri berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan (PH-Pisah Harta)
3.    dikehendaki oleh isteri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri (MT-Memilih Terpisah)
Apabila suami isteri memiliki keadaan PH atau MT, maka dikenai pajak berdasarkan penggabungan penghasilan neto suami dan penghasilan neto istri, serta besarnya PPh terutang yang harus dilunasi oleh masing-masing suami-isteri dihitung sesuai dengan perbandingan penghasilan neto mereka (di hitung secara proporsional).
Dalam hal suami isteri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim (HB), Wajib Pajak tersebut diperlakukan seperti Wajib Pajak Tidak Kawin, sehingga status PTKP-nya adalah TK/tanggungan.
Berikut rumusan rincian besaran PTKP untuk suami istri:
No
Keterangan
Uraian
Besaran PTKP
1
Suami isteri memiliki keadaan PH atau MT
K/I/0
Rp 75.000.000,00
K/I/1
Rp 78.000.000,00
K/I/2
Rp 81.000.000,00
K/I/3
Rp 84.000.000,00
2
Suami isteri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim (HB) dengan melihat hak asuh tanggungan ada dipihak suami/istri.
TK/0
Rp 36.000.000,00
TK/1
Rp 39.000.000,00
TK/2
Rp 42.000.000,00
TK/3
Rp 45.000.000,00
 Salah satu yang menjadi subjek pajak menurut UU PPh No. 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat 1 selain orang pribadi adalah warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
Penghasilan dari Warisan yang belum terbagi pada prinsipnya merupakan hak dan dapat dibagikan kepada para ahli Waris yang berhak, dan penghasilan tersebut harus digunggungkan dengan penghasilan lainnya yang diterima atau diperoleh masing-masing ahli Waris. Dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak masing-masing ahli Waris telah memperoleh pengurangan berupa PTKP, maka dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak atas penghasilan yang berasal dari Warisan yang belum terbagi tidak diberikan pengurangan berupa PTKP.
Pemberlakuan PTKP akan ditarik mundur sejak tanggal 1 Januari 2015, alias berlaku surut. Lalu bagaimana yang sudah membayar sejak awal tahun?
Bagi wajib pajak (WP) yang sudah bayar pajak enam bulan sebelumnya, berarti akan ada kelebihan pembayaran. Ditjen Pajak akan melimpahkan kelebihan tersebut ke enam bulan berikutnya. Artinya, ada pengurangan pembayaran pajak yang ditutupi dari kelebihan bayar tersebut.
Tidak ada pengembalian uang, jadi di adjust (sesuaikan) saja ke depan. Bila masih ada kelebihan pembayaran, maka akan digeser ke tahun pajak 2016. Sehingga pajak yang akan dibayarkan nantinya hanya berupa sisa tambahan.
Akibat dari kenaikan PTKP ini (lebih bayar atas PPh 21) akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. Bila pada akhir tahun 2015 masih terdapat lebih bayar, dapat dikompensasikan sampai tahun 2016.



Contoh 1:
Perhitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang lama (selama bulan Januari – Juni 2015):
Ahmad Zakaria pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Zamrud Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp 4.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan                                                                                         Rp 4.500.000,00
Pengurangan :
1.    Biaya Jabatan : 5% x Rp 4.500.000,00     Rp 225.000,00
2.    Iuran pensiun                                         Rp 100.000,00 (+)      Rp 325.000,00 (-)
Penghasilan neto sebulan                                                                      Rp 4.175.000,00
Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp 4.175.000,00 =                       Rp 50.100.000,00
PTKP setahun
– untuk WP sendiri                                          Rp 24.300.000,00
– tambahan WP kawin                                    Rp 2.025.000,00 (+)       Rp 26.325.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak setahun                                                           Rp 23.775.000,00
PPh Pasal 21 terutang :
5% x Rp 23.775.000,00 = Rp 1.188.750,00
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp 1.188.750,00 : 12 = Rp 99.063,00
Perhitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang baru (selama tahun 2015):
Ahmad Zakaria pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Zamrud Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp 4.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan                                                                                           Rp 4.500.000,00
Pengurangan :
1.    Biaya Jabatan : 5% x Rp 4.500.000,00       Rp 225.000,00
2.    Iuran pensiun                                           Rp 100.000,00 (+)       Rp 325.000,00 (-)
Penghasilan neto sebulan                                                                         Rp 4.175.000,00
Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp 4.175.000,00 =                          Rp 50.100.000,00
PTKP setahun
– untuk WP sendiri                                           Rp 36.000.000,00
– tambahan WP kawin                                      Rp 3.000.000,00 (+)         Rp 39.000.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak setahun                                                               Rp 11.100.000,00
PPh Pasal 21 terutang :
5% x Rp 11.100.000,00 = Rp 555.000,00
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp 555.000,00 : 12 = Rp 46.250,00
PPh 21 Masa Januari – Desember 2015 terutang =                            Rp. 555.000,-
PPh 21 Masa Januari – Juni 2015 yang telah disetor =                       Rp. 594.375,-

Terdapat Lebih bayar PPh 21 tahun 2015 sebesar Rp. 39.378,00, dapat dikompensasikan pada masa pajak berikutnya / tahun 2016.

Contoh 2:
Perhitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang lama (selama bulan Januari – Juni 2015):
Ahmad Zakaria pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Zamrud Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan                                                                                        Rp 5.000.000,00
Pengurangan :
1.    Biaya Jabatan : 5% x Rp 5.000.000,00  Rp 250.000,00
2.    Iuran pensiun                                       Rp 100.000,00 (+)        Rp    350.000,00 (-)
Penghasilan neto sebulan                                                                     Rp  4.650.000,00
Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp 4.650.000,00 =                       Rp 55.800.000,00
PTKP setahun
– untuk WP sendiri                                           Rp 24.300.000,00
– tambahan WP kawin                                     Rp 2.025.000,00 (+)     Rp 26.325.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak setahun                                                          Rp 29.475.000,00
PPh Pasal 21 terutang :
5% x Rp 29.475.000,00 = Rp 1.473.750,00
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp 1.473.750,00 : 12 = Rp 122.813,00

Perhitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang baru (selama tahun 2015):
Ahmad Zakaria pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Zamrud Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan                                                                                                     Rp 5.000.000,00
Pengurangan :
1.    Biaya Jabatan : 5% x Rp 5.000.000,00  Rp 250.000,00
2.    Iuran pensiun                                              Rp 100.000,00 (+)          Rp 350.000,00 (-)
Penghasilan neto sebulan                                                                                 Rp 4.650.000,00
Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp 4.650.000,00 =                        Rp 55.800.000,00
PTKP setahun
– untuk WP sendiri                                            Rp 36.000.000,00
– tambahan WP kawin                                      Rp 3.000.000,00 (+)         Rp 39.000.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak setahun                                                                    Rp 16.800.000,00
PPh Pasal 21 terutang :
5% x Rp 16.800.000,00 = Rp 840.000,00
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp 840.000,00 : 12 = Rp 70.000,00
PPh 21 Masa Januari – Desember 2015 terutang =                            Rp. 840.000,-
PPh 21 Masa Januari – Juni 2015 yang telah disetor =                       Rp. 736.878,-

Terdapat kurang bayar PPh 21 tahun 2015 sebesar Rp. 103.122,00, dapat dibayarkan pada masa pajak berikutnya.


Kamis, 27 Agustus 2015

BUKU MAHIR KOMPUTER AKUNTANSI DENGAN ACCURATE


Untuk memperoleh bukunya silakan donwload di link
Untuk Data Excell nya dilakan donwload di link:
bagi yang belum punya akun 4shared silakan daftar dulu.
semoga bermanfaat.
bagi yang berkenan memberi donasi untuk penyempurnaan buku ini 
silakan transfer ke Rek BRI: 
0334-01-036363-50-2
atas Nama Joko Pramono




Sabtu, 07 Desember 2013

SOAL REMIDI KOMPUTER AKUNTANSI ACCURATE KELAS XI DAN XII

Untuk anak-anak kelas XI dan XII Akuntansi SMK Negeri  6 yang perlu remidial, silakan download soal dan data excel PT Cahaya Semesta pada link berikut. Untuk Soalnya silakan cetak. 

Pelaksanaan remidi Insyaallah
Kamis, 12 Desember 2013 
Kelas XI  jam 08.00-09.00
Kelas XII jam 19.30 -  10,30 

Waktu Pengerjaan hanya 60 menit. Persiapkan dengan baik. Boleh bawa laptop dan pastikan sudah terinstal accurate dan printer canon ip 2700

Jumat, 06 Desember 2013

Soal Komputer Akuntansi Accurate : PT STAPI (dliengkapi dengan hasilnya)

Atas permintaan sebagian besar anak2 terkait dengan soal latihan accurate maka saya postingkan soal lengkap kasus PT STAPI INDONESIA. Semoga bisa menjadi bahan pelatihan dan pengayaan bagi anak-anak akuntansi. SAya sertakan juga jawaban benar hasil setup data base nya.
1. Soal Lengkap PT STAPI untuk setup.
2. DATA EXCELL PT STAPI untuk setup.
3. Hasil Setup data base PT STAPI INDONESIA


Rabu, 04 Desember 2013

Nilai SPT Kelas XI Akuntansi dan Pelaksanaan Remidial

Silakan di simak dan dilihat nilai SPT kelas XI Akuntansi. Ada beberapa yang masih kosong, karena masih dalam proses.

Bagi yang remidi nantikan soal remidinya. Kunjungi terus blog ini untuk mendapatkan informasi selanjutnya.

Remidi Insya'allah akan dilaksanakan Kamis 12 -12- 2013 jam 10.00 - 12.00 Ruang Menyusul.

SOAL DAN LEMBAR KERJA REMIDIAL SPT











Selasa, 03 Desember 2013

Nilai Ujian Semester : Mengelola SPT Kelas XII Akuntansi lengkap denga Soal Remidial

Bismillah...
Anak2 kelas XII akuntansi dapat melihat  nilai ujian semester Mengelola SPT ditampilan berikut.
Bagi yang mendapat karunia remidi silakan donwload soalnya di link SOAL REMIDI SPT PPN 1111: Ralat ...pengumpulannya tgl 13 Desember 2013




Senin, 02 Desember 2013

Nilai Ujian Semester Mengelola Kas Kecil XI AP (Lengkap dengan Soal Remidial)

Bagi anak2 kelas XI AP, nilai Ujian Semester gasal bisa di lihat dalam tampilan berikut. 
Bagi yang remidi silakan mengumpulkan tugas di link berikut. SIlakan di download dan dikerjakan. Jika ada kesulitan silakan diskusi dengan teman yang sudah kompeten. Kumpulkan jawaban paling akhir tanggal 13 Desember. 









Kumpulan Power Point Akuntansi Peer Teaching PLPG VII

Selama 10 hari mengikuti PLPG tahap VII di hotel kusuma kartika sari Sekarpace Surakarta, kami ber 21 orang guru akuntansi di Jawa tengah menghasilkan beberapa karya sederhana. Karya  kami berupa RPP 2013, media pembelajaran berupa slide power point dan proposal PTK Akuntansi.
Kami berharap temen-temen peserta PLPG berkenan mengemailkan RPP nya agar dapat di share ke semua kalangan.
Untuk saat ini kami sajikan power point materi-materi akuntansi. Bagi pembaca silakan download di link berikut. 

Sabtu, 30 November 2013

Nilai Ujian Semester Acurate Kelas XI (30-11-2013)

Nilai Ujian Semester Gasal Komputer Akuntansi Accurate kelas XI. Untuk remidi/mengulang pelaksanaannya .




Nilai Ulangan Semester Komputer Akuntansi Accurate Kelas XII SMK N 6 Surakarta

Nilai Ujian semester gasal tahun 2013/2014 mata diklat Komputer Akuntansi Accurate dapat di download di Nilai Accurate Kelas XII
Remidi akan diumumkan lebih lanjut.