BUKU KOMPUTER AKUNTASNSI ACCURATE ONLINE
SETUP AWAL DATA BASE- INPUT TRANSAKSI-PENYAJIAN LAPOAN KEUANGAN
Tampilkan postingan dengan label SMK VISKA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMK VISKA. Tampilkan semua postingan
Senin, 18 November 2013
Jumat, 15 November 2013
Data Excell PT STAPI INDOENSIA
Data soal dan data Excell PT STAPI INDONESIA silakan download di linik di bawah ini: 1. Data Excell PT STAPI
Senin, 04 November 2013
Contoh Rekonsiliasi FISKAL
Penjualan 8.700.000.000 Harga Pokok Penjualan (3.100.000.000) Laba kotor 5.600.000.000 Beban Operasi - Gaji (1.200.000.000) - Tunjangan transport karyawan (215.000.000) - PPh 21 karyawan ditanggung perusahaan (85.000.000) - Makan & minum karyawan (315.000.000) - Pengobatan karyawan ditanggung perusahaan (95.500.000) - Beban training karyawan (65.000.000) - Rekreasi karyawan (75.000.000) - Beban iklan (46.000.000) - Beban transportasi (25.000.000) - Beban piutang tak tertagih (28.500.000) - Bea siswa (45.000.000) - Beban jamuan pejabat (65.000.000) - Beban listrik & telepon (63.000.000) - Beban penyusutan (412.000.000) - Pakaian seragam karyawan (82.500.000) - Beban premi asuransi (74.000.000) - Sumbangan HUT RI (27.500.000) - Sumbangan Yayasan Panti Asuhan (30.000.000) - PBB, PKB, & Bea Meterai (25.500.000) Beban Operasi (2.974.500.000) Laba Usaha 2.625.500.000 Pendapatan (Beban) Lain-lain - Dividen dari PT Abadi Jaya 45.000.000 - Sewa mobil 60.760.000 - Laba usaha dari Cabang di Malaysia 617.500.000 - Laba usaha dari Cabang di Singapore 425.000.000 - Kerugian usaha dari Cabang di Vietnam (105.000.000) - Keuntungan selisih kurs 25.500.000 Pendapatan (Kerugian) Lain-lain 1.068.760.000 Laba Sebelum Pajak 3.694.260.000 Beban PPh (915.500.000) Laba Bersih 2.778.760.000 Nama Status Tgl Lahir Keterangan Zaenab Istri 15-2-1975 Kepala Cabang Zainuddin anak kandung 25-4-1995 Pelajar Zubaedah anak kandung 13-8-1998 Pelajar Ucok Sugiarto anak angkat 11-12-2001 Pelajar Butet Raharjo anak angkat 2-7-2004 Pelajar Daftar Peralatan Harga Perolehan Tgl Perolehan Kelompok - Komputer 115.000.000 7-11-2008 I - Mobil box 1.500.000.000 25-4-2010 II - Mobil sedan 1.200.000.000 26-5-2012 II - Bangunan 5.000.000.000 18-10-2008
*Jawaban Rekonsiliasi Fiskal*Uraian KOMERSIAL KOREKSI FISKAL FISKAL POSITIF NEGATIF Penjualan 8.700.000.000 8.700.000.000 Harga Pokok Penjualan (3.100.000.000) (3.100.000.000)Laba kotor 5.600.000.000 5.600.000.000 Beban Operasi - - Gaji (1.200.000.000) 120.000.000 2g (855.000.000) 225.000.000 2c - Tunjangan transport karyawan (215.000.000) (215.000.000)- PPh 21 karyawan ditanggung perusahaan (85.000.000) 85.000.000 2c - - Makan & minum karyawan (315.000.000) (315.000.000)- Pengobatan karyawan ditanggung perusahaan (95.500.000) 95.500.000 2c - - Beban training karyawan (65.000.000) 25.000.000 2a (40.000.000)- Rekreasi karyawan (75.000.000) 75.000.000 2c - - Beban iklan (46.000.000) (46.000.000)- Beban transportasi (25.000.000) (25.000.000)- Beban piutang tak tertagih (28.500.000) 28.500.000 2k - - Bea siswa (45.000.000) (45.000.000)- Beban jamuan pejabat (65.000.000) 65.000.000 2k - - Beban listrik & telepon (63.000.000) 3.000.000 2a (60.000.000)- Beban penyusutan (412.000.000) 129.250.000 3e (541.250.000)- Pakaian seragam karyawan (82.500.000) 82.500.000 2c - - Beban premi asuransi (74.000.000) 50.000.000 2a (24.000.000)- Sumbangan HUT RI (27.500.000) 27.500.000 2e - - Sumbangan Yayasan Panti Asuhan (30.000.000) 30.000.000 2e - - PBB, PKB, & Bea Meterai (25.500.000) (25.500.000)Beban Operasi (2.974.500.000) (2.191.750.000)Penghasilan Neto 2.625.500.000 3.408.250.000 Penghasilan Neto Pencucian Mobil (1,5M x 20%) 300.000.000 Total Penghasilan Neto 3.708.250.000 Zakat (50.000.000)PTKP (K/I/3) (36.960.000)Penghasilan Kena Pajak 3.621.290.000 PPh terutang - tarif 5% 2.500.000 - tarif 15% 30.000.000 - tarif 25% 62.500.000 - tarif 30% 936.387.000 1.031.387.000 Suami Isteri PPh terutang 83.439.924 947.947.076 PPh Ps. 25 (50.000.000) (700.000.000)PPh kurang bayar 33.439.924 247.947.076 PPh Pasal 25 tahun 2011 2.786.660 20.662.256
ASET TETAP Harga Perolehan Tgl Perolehan Tarif Penyusutan Beban Penyusutan - Komputer 115.000.000 7-11-2008 25% 28.750.000 - Mobil box 1.500.000.000 25-4-2009 12,50% 187.500.000- Mobil sedan 1.200.000.000 26-5-2009 12,50% 75.000.000 - Bangunan 5.000.000.000 18-10-2008 5% 250.000.000 541.250.000
Materi Koreksi FISKAL 1
AKUNTANSI PERPAJAKAN (KOREKSI FISKAL)
Koreksi fiskal adalah koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib pajaksebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan pembukuan dalam menghitung penghasilan kena pajak).
Koreksi fiskal terjadi karena adanya perbedaan perlakuan/pengakuan penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan akuntansi pajak.
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Beda tetap.
Yaitu penghasilan dan biaya yang diakui dalam penghitungan laba neto untuk akuntansi komersial tetapi tidak diakui dalam penghitungan akuntansi pajak.
Contoh penghasilan : sumbangan, Penghasilan bunga deposito.
Contoh biaya : biaya sumbangan, biaya sanksi perpajakan.
b. Beda waktu
Yaitu penghasilan dan biaya yang dapat diakui saat ini oleh akuntansi komersial, tetapi tidak dapat diakui sekaligus oleh akuntansi pajak, biasanya karena perbedaan metode pengakuan.
Contoh penghasilan : pendapatan laba selisih kurs
Contoh biaya : biaya penyusutan, biaya sewa
Jenis koreksi fiskal adalah sebagai berikut :
a. Koreksi fiskal positif
Yaitu koreksi fiskal yang menyebabkan penambahan penghasilan kena pajak dan PPh terutang.
Contoh : Biaya PPh
Selengkapnya lihat Jenis koreksi fiskal positif.
b. Koreksi fiskal Negatif
Yaitu koreksi yang menyebabkan pengurangan penghasilan kena pajak dan PPh terutang.
Contoh : Penghasilan bunga deposito.
B. Jenis-Jenis Koreksi Fiskal :
Jenis koreksi fiskal di sini merupakan jenis-jenis perbedaan antara akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal (UU Nomor 10 TAHUN 1994 jo UU Nomor 17 Tahun 2000), yaitu terdiri dari :
1. Beda Tetap :
-
|
Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan sedangkan menurut ketentuan PPh bukan penghasilan. Misalnya dividen yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri dari penyertaan modal sebesar 25% atau lebih pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
-
|
Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut ketentuan PPh telah dikenakan PPh yang bersifat final. Penghasilan ini dikenakan pajak tersendiri (final) sehingga dipisahkan (tidak perlu digabung) dengan penghasilan lainnya dalam menghitung PPh yang terutang. Misalnya : penghasilan atas bunga deposito atau tabungan lainnya yang telah dipotong PPh Final oleh Bank sebesar 20%.
Adapun contoh cara menghitung penghasilan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Perusahaan Dagang
Penjualan Bruto ……………………………………………… Rp
-/- Retur ……………………………………………………….. Rp (-)
Penjualan Netto ………..….……………………………….. Rp
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal tahun ….… Rp__________
Pembelian ……………… Rp _ (+)
Tersedia untuk dijual ……. Rp _
Persediaan akhir tahun … Rp (-)
Harga Pokok Penjualan ……………………………………. Rp (-)
Laba Bruto Usaha ………………………………………… Rp____________
Biaya administrsi dan Umum …………………………… Rp (-)
Penghasilan Netto Usaha ………………………………… Rp____________
Penghasilan Di Luar Usaha ………… Rp…………………..
Biaya Di Luar usaha …………………… Rp……… ………..
Penghasilan netto luar usaha ………………………….. Rp …………………_
Jumlah Penghasilan Neto (Komersial).………………… Rp
===========
Dari jumlah penghasilan neto komersial tersebut, kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian (adjust-ment), yang didasarkan pada aturan-aturan perpajakan untuk memperoleh penghasilan neto fiskal, yakni penghasilan neto yang didasarkan pada perhitungan yang diakui secara fiskal. Penyesuaian-penyesuaian tersebut disebut KOREKSI FISKAL. Koreksi fiskal ada dua macam, yakni koreksi fiskal POSITIF dan koreksi fiskal NEGATIF.
Pengertian Rekonsiliasi Fiskal
Karena terjadi perbedaan pengakuan dalam menyusun laporan keuangan antara komersil dengan perpajakan maka perlu dilakukan penyesuaian atau rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal adalah suatu mekanisme penyesuaian pelaporan keuangan wajib pajak badan menurut ketentuan komersial diubah menjadi menurut ketentuan perpajakan atau fiskal. Rekonsiliasi fiskal adalah sebuah lampiran SPT tahunan PPh Badan berupa kertas kerja yang berisi penyesuaian antara laba/rugi sebelum pajak menurut komersial dengan laba/rugi menurut SPT Tahunan (perpajakan). Untuk melakukan penghitungan PPh Badan, harus diketahui laba fiskal dalam tahun pajak yang didapat dari rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal dilakukan terhadap seluruh unsur penyusunan laporan laba rugi, meliputi pendapatan dan biaya, secara ringkas rekonsiliasi fiskal dilakukan terhadap : 1. Wajib pajak yang memiliki penghasilan final 2. Wajib pajak yang memiliki penghasilan yang bukan objek pajak 3. Wajib pajak mengeluarkan biaya-biaya yang tidak boleh menjadi pengurang penghasilan (pasal 9 UU PPh) 4. Wajib pajak mengeluarkan biaya yang boleh menjadi pengurang (biaya fiskal) tetapi metode pengakuan biaya tersebut diatur oleh ketentuan fiskal 5. Wajib pajak mengeluarkan biaya yang dikeluarkan bersama untuk mendapatkan pendapatan yang telah dikenakan PPh final Dalam rekonsiliasi fiskal terdapat koreksi fiskal. Dimana koreksi fiskal ini terdiri dari koreksi positif dan koreksi negatif. Koreksi positif adalah koreksi yang mengakibatkan laba fiskal bertambah atau rugi fiskal berkurang. Koreksi negatif adalah koreksi yang mengakibatkan laba fiskal berkurang atau rugi fiskal bertambah.
a. Koreksi Fiskal Positif: koreksi yang dilakukan atas Laba Rugi Komersial yang menghasilkan Laba Fiskal lebih besar dari pada Laba Komersial (atau Rugi Fiskal lebih kecil dari pada Rugi Komersial).
Contoh:
Akibat dari adanya koreksi ini maka biaya yang dihitung secara fiskal menjadi lebih kecil dari pada biaya yang dihitung secara komersial. Akibat selanjutnya laba yang dihitung secara fiskal menjadi lebih besar dari pada laba yang dihitung secara komersial. Karena laba yang dihitung secara fiskal menjadi lebih besar maka disebut koreksi fiskal positif.
b. Koreksi Fiskal Negatif: koreksi yang dilakukan atas Laba Rugi Komersial yang menghasilkan Laba Fiskal lebih kecil dari pada Laba Komersial (atau Rugi Fiskal lebih besar dari pada Rugi Komersial).
Contoh:
Penyusutan dalam perhitungan Laba Rugi menggunakan Metode Garis Lurus untuk jangka waktu lima tahun untuk aset senilai Rp100.000.000. Perhitungan penyusutan Komersial-nya adalah sbb:
Penyusutan dalam perhitungan Laba Rugi Fiskal menggunakan Metode Sado Menurun dengan tarif 25% dari Nilai Sisa Buku. Perhitungan penyusutan Fiskalnya adalah sbb:
Penyusutan tahun pertama adalah 25% dari nilai perolehan, karena pada tahun pertama nilai bukunya sama dengan nilai perolehan.
Jika diperbandingkan antara penyusutan komersial dengan penyusutan komersial akan tampak sebagai berikut:
Penyusutan fiskal pada contoh tersebut diatas lebih besar Rp5.000.000 dari pada penyusutan komer-sial. Karena penyusutan sebagai beban secara fiskal dihitung lebih besar maka akibatnya penghasilan secara fiskal menjadi lebih kecil. Karena laba secara fiskal menjadi lebih kecil (atau rugi secara fiskal menjadi lebih besar), maka disebut koreksi fiskal negatif.
Selanjutnya dari dari bagan perhitungan Laba Rugi dengan hasil akhir Jumlah penghasilan Neto Komersial tersebut dimuka, dapat diteruskan sebagai berikut:
Penghasilan Neto Komersial …………………. Rp………………….
Koreksi Positif …………… Rp…………………..
Koreksi Negatif …………. Rp…………………..
Saldo Koreksi ……………………………………… Rp………………….. + (-)
Laba/Rugi Fiskal …………………………………. Rp…………………..
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
-
|
Menurut akuntansi komersial merupakan beban (biaya) sedangkan menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan (Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 ), misalnya ;
|
2. Beda Waktu :
Beda waktu merupakan perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal, misalnya ;
-
|
Metode penyusutan
|
-
|
Metode penilaian persediaan
|
-
|
Penyisihan piutang tak tertagih
|
-
|
Rugi-laba selisih kurs
|
-
|
Dan sebagainya
|
TUGAS UNTUK KELAS XI AP 1, XII AK 1, XII AK 2 DAN XII AK 3
Rabu, 6 November
2013
Tugas untuk kelas
XI AP 1 jam ke 5-6-7 di ruang 10: Mengelola Kas Kecil
SIlakan unduh DI SINI
Tugas untuk kelas
XII AK 1 jam 9-10 di L AK 2 : ACCURATE
Silakan lakukan setup data base untuk PT CEMERLANG secara mandiri
Data excel PT CEMERLANG dapat di Download di www.hatirembulan.blogspot.com
Jum’at , 8
November 2013
Tugas untuk kelas
XII AK 2 jam 1-2 di ruang L AK-1
Tugas untuk kelas
XII AK 3 jam 3-4 di ruang L AK-1
Mengerjakan
koreksi fiskal untuk materi dan contoh
Silakan Buka di www.hatirembulan.blogspot.com
Sabtu, 9 November
2013
Kelas XII AK 11
jam 7-8 di L AK 1 : ACCURATE
Silakan lakukan setup data base untuk PT CEMERLANG secara Mandiri
Data excel PT CEMERLANG dapat di Download di www.hatirembulan.blogspot.com
Rabu, 30 Oktober 2013
Sabtu, 28 September 2013
Senin, 23 September 2013
Selasa, 11 Juni 2013
NILAI UK MENGELOLA SPT (PAJAK)
Nilai Kompetensi Mengelola SPT silakan unduh di SINI.
Remidi akan kita laksanakan Rabu, 12 Juni 2013 jam 10.00 Ruang menyesuaikan.
Perhatikan keterangan pada kolom remidi, Anda hanya remidi pada kompetensi itu plus mengisi SPT nya
Remidi akan kita laksanakan Rabu, 12 Juni 2013 jam 10.00 Ruang menyesuaikan.
Perhatikan keterangan pada kolom remidi, Anda hanya remidi pada kompetensi itu plus mengisi SPT nya
Senin, 27 Mei 2013
NILAI UK: Menyusun Laporan Keuangan Kelas XI UJP SMK VISKA
Silakan download Di Sini Ya.
Bagi yang remidi diberi warna pada nilainya, dan remidinya khusus soal no yang diberi warna saja, kecuali yang 3 kd semua nya berwarna berarti ya remidi semuanya. Remidinya nanti after studi Industri saja ya. tanggalnya nyusul. Matur thank you semuanya.
Bagi yang remidi diberi warna pada nilainya, dan remidinya khusus soal no yang diberi warna saja, kecuali yang 3 kd semua nya berwarna berarti ya remidi semuanya. Remidinya nanti after studi Industri saja ya. tanggalnya nyusul. Matur thank you semuanya.
Senin, 28 Januari 2013
Soal Latihan UKK Teori Peoduktif Akuntansi
Buat anak2 kelas XII SMK KK Akuntansi, silakan donwload soal2 latihan ujian teori produktif akuntansi
1. Soal 1 di sini
2. Soal 2 di sini
3. Soal 3 di sini
4. SOal 4 di sini
5. Soal 5 di sini
6. SOal 6 di sini
sumber dari http://fajar2109.blogspot.com/2012/10/soal-soal-ujian-nasional-teori-kejuruan.html
1. Soal 1 di sini
2. Soal 2 di sini
3. Soal 3 di sini
4. SOal 4 di sini
5. Soal 5 di sini
6. SOal 6 di sini
sumber dari http://fajar2109.blogspot.com/2012/10/soal-soal-ujian-nasional-teori-kejuruan.html
Selasa, 22 Januari 2013
RSBI.... oleh Irwan Prayitno (GUB SUMBAR)
Rudi (bukan nama sebenarnya) seorang siswa SMU. Bakat dan kecerdasannya sudah lama terlihat menonjol. Soal-soal matematika yang dianggap super sulit oleh siswa lain, dengan enteng bisa ia selesaikan. Begitu juga soal-soal pada mata pelajaran lain seperti fisika dan kimia.Bahkan, meski baru duduk di bangku kelas 1, pelajaran kelas 3 bisa ia urai dengan baik.
Karena prestasinya yang menonjol, Rudi lalu mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan di luar negeri pada sebuah negara maju dan berkembang. Karena metode pendidikan di tempat baru, ia menimba ilmu cukup baik, dan fasilitas yang tersedia juga serba lengkap, di sana ia makin memperlihatkan prestasinya.
Di sana Rudi berhasil melakukan inovasi dan temuan-temuan baru yang mengejutkan dan sangat bermanfaat. Alhasil negara pemberi beasiswa menawarkan agar Rudi bekerja di sana dan menjadi warga negara tersebut.
Kisah seperti di atas cukup sering ditemukan, banyak putra/putri Indonesia berbakat menyelesaikan studinya di luar negeri, berprestasi di sana,bekerja di sana, lalu menjadi warga negara setempat, atau memperoleh izin menetap (permanent residence) di sana, mereka tidak kembali lagi ke tanah air.
Mereka menjadi aset negara tersebut, menciptakan inovasi dan penemuan-penemuan baru di sana.
Pada berbagai pelosok Indonesia banyak sekali putra/putri cerdas dan berbakat yang bisa diibaratkan permata terpendam yang belum diasah. Mereka cerdas, memiliki bakat, namun tidak memperoleh wadah agar potensi mereka
tersebut teraktualisasi secara optimal.
Awalnya, karena latar belakang itulah gagasan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) diapungkan.
Siswa/pelajar yang memiliki bakat dan kecerdasan lebih dibanding rata-rata, diberikan perlakuan khusus sehingga potensi mereka bisa dikembangkan secara optimal.
Mereka ditempatkan dalam satu kelas khusus dan mendapat beban pelajaran yang berlebih dibanding kelas biasa. Tentu saja pelajar/siswa dengan kemampuan rata-rata, akan kewalahan jika hal yang sama juga dilakukan pada mereka.
Lalu, dalam pelaksanaannya timbul beberapa friksi yang menimbulkan protes masyarakat. Di beberapa tempat RSBI digugat menarik pungutan terlalu besar sehingga tidak membuka kesempatan bagi warga miskin namun juga cerdas dan berbakat untuk juga menimba ilmu di sekolah RSBI.
Namun tidak semua RSBI melakukan hal serupa, banyak RSBI, termasuk yang berada di Sumatra Barat yang tidak melakukan pungutan macam-macam dan berlebihan sehingga tetap bisa diakses masyarakat kurang mampu.
Selain itu, RSBI dianggap melunturkan rasa nasionalisme karena mengajarkan bahasa Inggris dan menggunakan bahasa negeri pangeran Charles tersebut sebagai bahasa pengantar.
Penggunaan istilah internasional pada SBI/RSBI dikuatirkan dapat melahirkan out put pendidikan nasional yang lepas dari akar budaya dan jiwa bangsa Indonesia.
Karena alasan tersebut sejumlah masyakat melakukan judicial review pada 28 Desembes 2011. Lalu pada 8 Januari 2013 Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan para penggugat tersebut, lalu mencabut pasal 50 ayat 3 Undang-undang no 20 tahun 2003, yang bunyinya, pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan
pendidikan yang bertaraf internasional.
Dengan demikian, SBI/RSBI berakhir sudah. Kita tentu sangat menyayangkan jika niat baik untuk mengangkat potensi anak bangsa ini buyar begitu saja dan kita kehilangan wadah untuk menggembleng generasi pilihan berbakat yang sangat dibutuhkan bangsa ini di masa datang. Seperti kata pepatah gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga, gara-gara perbuatan segelintir oknum, buyar harapan seluruh bangsa.
Bagaimanapun, kita menghargai keputusan Mahkamah Konstitusi, namun kita berharap masih ada wadah lain yang bisa mengakomodir putra/putri Indonesia yang cerdas dan berbakat.
Tentu kita juga berharap wadah tersebut dikelola dengan baik dan tidak terulang lagi ekses-ekses yang membuat masyarakat murka dan kembali melakukan gugatan.
Tentu saja, itu tidak berarti sekolah reguler tidak mendapat perhatian. Sekolah reguler tetap mendapat perhatian yang sama dari pemerintah, karena bukan tidak mungkin dari sekolah reguler juga muncul kader-kader bangsa yang potensial dan cerdas yang karena sesuatu hal potensi mereka terlambat muncul ke permukaan. (*)
Singgalang 16 Januari 2013
Kamis, 17 Januari 2013
Bank Soal SMK AP : Stenografi
Buat adik-adik SMK Kompetensi Keahlian Aadministrasi Perkantoran, Silakan copas soal berikut ini untuk bahan latihan kalian. Semoga makin sukes. Selamat belajar ya. Maaf jika kurang bagus formatnya.
1.
Stenografi berasal dari bahasa Yunani
terdiri dari dua kata, yaitu kata stenos dan graphein. Stenos yang berarti
singkat dan graphein yang berarti…
a.
Huruf d.
tulisan
b.
Kata e.
abjad
c.
Angka
2.
Dibawah ini merupakan manfaat dari belajar
stenografi, kecuali…
a.
Untuk membuat hasil persidanganatau
risalah lengkap
b.
Untuk mencatat atau menerima dikte
perintah pimpinan
c.
Membuat catatan yang bersifat terbuka
d.
Untuk mencatat notulen saat mendampingi
pimpinan
e.
Wartawan yang pekerjaannya mewawancarai
orang untuk mencari berita dan menulis berita
3.
Tahap awal belajar stenografi, pertama
adalah mengetahui ukuran huruf steno. Dimana huruf-huruf dalam stenografi
bahasa Indonesia sistem karundeng, pada dasarnya terbagi dalam….
a.
5 ukuran d.
2 ukuran
b.
4 ukuran e.
1 ukuran
c.
3 ukuran
4.
Huruf steno dibawah ini yang berukuran
tinggi ½ normal adalah…
a.
d.
b.
e.
c.
5.
Berikut ini merupakan huruf rangkap
konsonan/mati dengan ketinggian 1½ normal (tiga ruang), kecuali…
a.
Nd d.
Ks
b.
Nt e.
St
c.
Sy
6.
Dibawah ini merupakan huruf rangkap
vocal/ hidup dengan tinggi normal (dua ruang) adalah…
a.
Au d.
iu
b.
Ia e.
ea
c.
Ua
7.
Huruf konsonan rangkap diatas terdiri dari huruf….
a.
Sy, nt, sp, st, kw, nd
b.
Nd, sp, nt, st, sp, kw
c.
St, nd, st, kw, nt, sy
d.
St, nd. Sp, kw, sy, nt
e.
St, nd, sp, sy, kw, nt
8.
Huruf-huruf diatas merupakan huruf
rangkap konsonan mati dengan ketinggian….
a.
½ normal d.
pada garis nol
b.
Normal e.
diatas normal
c.
1½ normal
9.
Dilihat dari bentuknya, maka
persambungan huruf steno terbagi menjadi 3 persambungan (runcing, tumpul,
lingkar). Dibawah ini yang termasuk contoh persambungan runcing adalah…
a.
Ta, ka, pa, tu, ku
b.
Ti, ja, ba, da, gu
c.
Bi, ca, gi, da, ti
d.
Ca, ja, ga, bu, di
e.
Bu, du, gi, ja, sa
10. Dalam
hal pemakaian tanda ulang, perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Berikut adalah contoh tanda ulang ditulis di atas huruf terakhir apabila kata
yang diulang tersebut mendapatkan awalan, kecuali…
a.
Sekali-kali
b.
Seolah-olah
c.
Bersenang-senang
d.
Jalan-jalan
e.
Bermain-main
11. Tulisan
steno dibawah ini bila dilatinkan menjadi…..
a.
Tumbuhan
b.
Tumebuh-tumebuhan
c.
Tumbuh
d.
Tumbuh-tumbuhan
e.
Tubuh-tubuhan
12. Tulisan
steno dibawah ini bila dilatinkan menjadi…..
a.
Bersenang-senang
b.
Berenang-renang
c.
Bersenang
d.
Berserang
e.
Berusaha
13. Penulisan
huruf hidup rangkap ai, au, ia, ua, oi, dan io dipergunakan apabila….
a.
Digunakan pada kata dasar saja
b.
Digunakan kata berawalan
c.
Digunakan kata berimbuhan
d.
Digunakan apabila kata dasar mendapat
imbuhan
e.
Digunakan apabila kata dasar mendapat
awalan
14.
Tulisan
diatas digunakan untuk menuliskan angka dalam jumlah…..
a.
Angka ratusan bulat
b.
Angka jutaan bulat
c.
Angka ribuan bulat
d.
Angka puluhan bulat
e.
Angka persenan
15. Dibawah
ini yang merupakan contoh menuliskan angka satuan dan puluhan adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
16. Kata
cumi-cumi bila ditulis dengan menggunakan tulisan stenografi menjadi….
a.
b.
c.
d.
e.
17. Dibawah
ini yang termasuk contoh dari sambungan silang adalah…
a.
d.
b.
e.
c.
18. Berikut
ini yang tidak termasuk sambungan patah adalah…
a.
d.
b.
e.
c.
19.
Huruf-huruf
diatas merupakan contoh dari sambungan huruf…
a.
Lancip d.
Tajam
b.
Melengkung e. Patah
c.
Runcing
20. Peraturan
ke-1 untuk menghilangkan huruf yang terletak di depan huruf konsonan di
dalam kata dasar berlaku pada huruf….
a.
H, k, t, l, s c. ny, l, h, k
b.
L, r, k, g dan ng d. sp, sy, dan st
c.
L, r, s, k, m dan ng
21. Dalam
peraturan menghilangkan huruf pada kata dasar terdapat huruf majemuk yang tidak
dikenakan peraturan tersebut, yaitu huruf…
a.
St, nd, sp d. sy, nt,
st
b.
Sp, st, sy e. nt, nd,
sp
c.
Nd, kw, sp
22. H,
k, t, l, s pada kata dasar dapat dihilangkan apabila…
a.
Terletak didepan konsonan ditengah kata
dasar
b.
Terletak didepan vocal ditengah kata
dasar
c.
Terletak didepan huruf n
d.
Terletak ditengah kata dasar
e.
Terletak di akhir kata dasar
23. Cara
menulis di dan ke disambung dengan kata tempat. Misalnya di Bali menjadi ibali,
hal ini dimaksudkan untuk…
a.
Menghormati daerah d.
Menghemat tenaga
b.
Menghemat kertas e. Menandakan lokasi
c.
Menghemat waktu
24. Awalan
ber-, per-, ter yang terletak dimuka huruf mati berturut-turut menjadi…
a.
B, p, t d.
disingkat menjadi r
b.
B, p, r e.
disingkan menjadi e
c.
Br, pr, tr
25. Kata
berisi bila diubah menggunakan peraturan menyingkat menjadi…
a.
Bisi d.
Berisi
b.
Bersi e.
bsi
c.
brsi
26. Kata
palsu, ubah, puncak bila dikenakan peraturan menyingkan berturut-turut menjadi…
a.
Pasu, uba, puca d. pasu, ubah, puca
b.
Plasu, uba, puca e. pasu, uba, pucak
c.
Pasu, uba, punca
27. Dalam
peraturan menyingkat bilamana huruf n dapat dihilangkan….
a.
Bila terletak ditengah kata dasar
b.
Bila terletak di akhir kata dasar
c.
Bila huruf n terletak di depan huruf c
d.
Bila huruf n terletak dibelakang huruf c
e.
Bila diikuti huruf vocal
28. Akhiran
-nya, -lah, -kah, -kan, -tah bila dikenakan menggunakan peraturan menyingkat
berturut-turut menjadi…
a.
Ny, h, k, n, t d. ny, l, h, k, t
b.
Ny, l, k, h, t e. ny, lh, k, h
c.
Ny, l, h, n, t
29. Singkatan
tetap adalah singkatan yang telah dibakukan dalam penulisan stenografi. Kata
contoh singkatan tetapnya adalah
a.
Con d.
Coh
b.
Cth e.
Cont
c.
Cot
30. Suatu
kata yang telah dikenakan peraturan maupun tidak, jika terdapat dua huruf hidup
yang sama maka huruf yang terakhir dapat…..
a.
Dihilangkan d. Digabungkan
b.
Digandakan e. Dimanipulasi
c.
Disertakan
KUNCI JAWABAN MEMBUAT DOKUMEN
1.
D 11.
D 21.B
2.
C 12.
A 22.A
3.
B 13.
A 23.C
4.
A 14.
B 24.A
5.
D 15. A 25.D
6.
A 16.
B 26.A
7.
E 17.
D 27.C
8.
B 18.
D 28.D
9.
A 19.
B 29.C
10. D 20. A 30.A